Di Cina tempatnya di kota Xinjian, ada sebuah wilayah yang terbengkalai dan tak berpenghuni. Penduduk sekitar menyebut “Monguicheng” yang artinya cukup menyeramkan Kota Iblis, atau Kota Setan. Karna begitu menyeramkannya tempat tersebut. Di sana juga terdapat Istana atau Kastil misterius yang entah siapa pendirinya.
Dikutip dari riskydhe.mywapblog.com Penduduk sekitar bukan tanpa alasan atau karna tempat seram, maka mereka menamakannya Moguicheng. Konon katanya di daerah yang merupakan padang pasir ini, jika kita berjalan ke arah kastil pada siang hari yang cerah dan di sertai tiupan angin yang lembut maka akan terdengar suara seperti alunan sebuan melodi. Suara-suara tersebut seperti bunyi-bunyian Bel dan petikan kecapi yang sangat lembut.
Namun ketika badai datang, pasir yang beterbangan membuat langit seketika menjadi gelap. Alunan melodi itu akan berubah menjadi suara auman harimau, jerit tangis bayi, suara hewan yang sedang disembelih, jeritan wanita sekarat dan pada akhirnya semua akan berubah menjadi suara teriakan, tangis, dan kemarahan.
Sampai saat ini belum ada pihak terkait yang mencoba menguak fenomena aneh tersebut. Dan penduduk sekitar malah mengatakan itu adalah suara jeritan setan dari neraka.
Tetapi menurut saya pribadi, itu sih hanya sebuah fenomena alam saja yang sebabkan oleh angin dan batuan dari kastil atau linkungan gurun. Jika angin berhebus meliwati rongga-rongga kastil maka akan menghasilkan bunyi-bunyian yang hasilnya tergantung intensitas besaran tiupan angin itu sendiri.
Bebatuan di sekitar gurun (Foto: visitourchina.com)
Seperti pada gambar diatas, kita bisa melihat kondisi bebatuan di daerah Moguicheng memiliki rongga-rongga, yang kemungkinan akan menghasilkan bunyi jika tertiup angin. Seperti pada saat badai yang intensitas angin cukul besar maka suara yang yang dihasilkan seperti auman singga dan lain sebagainya seperti sudah dibahas di atas tadi, jika diambil logikanya saja itu sama saja kita meniup sebuah terompet dengan sangat kuat, maka suaranya akan nyaring seperti gajah melihat tikus, begitu juga sebaliknya.