SELAMAT DATANG DI SITUS UNIK UNIKIN
Situs yang membahas berbagai informasi menarik, inovatif dan berwawasan dalam segi materi dan pengetahuan.

9 Alasan Suami Istri Sering Ribut


Kehidupan setelah menikah akan sangat berbeda dengan masa pacaran. Sekalipun sebuah pasangan kelihatan selalu kompak dan mendukung satu sama lain, mereka bisa saja berbeda pendapat tentang satu atau banyak hal. Jangan kaget, ini hal yang wajar dan biasa untuk dua orang berbeda yang tinggal satu atap. Mengenai kecil-besarnya pertengkaran itu, ini yang sering jadi alasan seperti yang dilansir Lintas.me:


Orang Ketiga
Pasangan yang sudah menikah, umumnya punya keterikatan satu sama lain. Sadar atau tidak, keduanya punya naluri yang akan "membisikkan" seandainya ada sesuatu yang berbeda mengenai pasangannya. Masalah terbesar muncul ketika ada orang ketiga yang dianggap mengusik rumah tangga. Bentuknya bisa apa saja seperti persahabatan yang "lewat batas" terutama dengan lawan jenis, hingga yang terparah yaitu perselingkuhan.


Romantisme yang Memudar
Ketika berpacaran, kebanyakan pasangan masih segar menjajaki pasangannya. Mereka bisa saja bertindak sebagai sahabat yang mengerti atau kekasih yang sangat mencintai. Hingga akhirnya memutuskan untuk menikah. Setelah menikah, justru banyak pasangan yang memudar romantismenya, karena merasa tidak ada lagi yang perlu dijajaki. Ini bisa menyebabkan pasangan rewel dan mempermasalahkan hal kecil menjadi besar.Hingga terjadi pertengkaran.


Tidak Ada Waktu
Rumah tangga yang baik menuntut komunikasi yang baik. Seorang suami yang bekerja seharian lalu pulang ke rumah dalam keadaan lelah dan langsung tidur, sering memancing pertengkaran bertahap yang berubah serius. Misalnya karena istri merasa diabaikan. Begitu juga jika keduanya sama-sama sibuk dan tidak punya waktu.


Kebersihan
Masalah kebersihan ini seringkali memicu pertengkaran. Seorang istri umumnya memiliki dorongan untuk menyusun, merapihkan, dan meletakkan segala sesuatu di tempatnya serta memberi kenyamanan bagi suami dan anak-anaknya. Sayangnya banyak suami yang tidak memahami ini dan malah menambah keadaan rumah acak-acakan kembali.


Materi
Masalah materi seringkali jadi permasalahan sensitif dalam hubungan rumah tangga. Banyak suami istri yang bertengkar akibat kurang terbuka dalam mengelola keuangan serta tidak merencanakan segala keinginan dan kebutuhan rumah tangga bersama. Masalah bisa bertambah besar apabila ternyata salah satu pasangan terlihat membeli barang kebutuhan yang tidak didukung oleh pasangannya.


Sistem Rumah Tangga
Rumah tangga yang sehat dijalankan dengan pembentukan keputusan dua belah pihak. Baik dalam cara mengurus anak, hingga keputusan besar yang berhubungan dengan orang lain. Sayangnya masih banyak pasangan suami istri yang akhirnya bertengkar hanya karena satu pihak merasa tidak dianggap ketika pihak yang lain membuat suatu keputusan.


Mertua
Masalah mertua ini besar hubungannya dengan penerimaan di keluarga pasangan. Jika hubungan dengan mertua relatif kurang baik, maka kemungkinan besar salah satu pihak akan membawa-bawa cara didik keluarganya dalam membesarkannya. Hal ini menjadi suatu perbandingan yang jelas tidak akan disukai oleh pasangan yang sudah menikah.


Anak
Anak merupakan buah hati sekaligus tanda cinta dalam rumah tangga. Hanya saja terkadang hal ini bisa berubah menjadi perselisihan ketika salah satu pihak memiliki cara sendiri dalam menerapkan pola didikan bagi anaknya namun tidak sejalan dengan pihak lainnya. Masalah lainnya juga sering muncul ketika pasangan tidak seragam dalam menerapkan pola didik.


Over-Posesif
Ketergantungan, takut kehilangan, dan rasa cinta berlebih pada pasangan memungkinkan muncul rasa kepemilikan yang besar. Sayangnya banyak pasangan yang kemudian menjadi berlebihan. Overposesif berakibat sangat buruk dalam hubungan rumah tangga, karena selain menciptakan kesalahpahaman dan menghambat salah satunya, keadaan ini juga secara tidak langsung memenjarakan keinginan salah satu pasangan.
Selanjutnya
« Prev Post
Sebelumnya
Next Post »
Copyright © 2014. Unik Unikin | KA